Logo

Desa Pasui

Kabupaten Enrekang

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Solusi Bertani di Lahan Sempit: KKN UGM Saga Mandar 2025 Gelar Sosialisasi Budidaya Sayuran Hidroponik di Dusun Palludai

Solusi Bertani di Lahan Sempit: KKN UGM Saga Mandar 2025 Gelar Sosialisasi Budidaya Sayuran Hidroponik di Dusun Palludai

Invalid Date

Ditulis oleh KKN-PPM UGM Saga Mandar

Dilihat 15 kali

Solusi Bertani di Lahan Sempit: KKN UGM Saga Mandar 2025 Gelar Sosialisasi Budidaya Sayuran Hidroponik di Dusun Palludai

Katumbangan Lemo, 20 Juli 2025 – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Saga Mandar 2025 telah sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Budidaya Sayuran Hidroponik Wick System: Bertani Tanpa Tanah dari Rumah” yang menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Palludai, Desa Katumbangan Lemo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya edukasi pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan desa melalui teknologi budidaya yang murah, mudah, dan ramah lingkungan.

Hidroponik wick system adalah salah satu metode bercocok tanam tanpa tanah yang paling sederhana. Sistem ini menggunakan kain sumbu untuk mengalirkan larutan nutrisi dari wadah ke akar tanaman secara pasif, tanpa bantuan listrik atau pompa. Metode ini cocok diterapkan di rumah karena hemat biaya, efisien dalam penggunaan air dan nutrisi, serta tidak membutuhkan lahan luas.

Dalam sesi sosialisasi, tim KKN-PPM UGM Saga Mandar 2025 menjelaskan secara rinci konsep hidroponik wick system, kelebihan-kelebihannya, serta alat dan bahan yang diperlukan seperti rockwool, netpot, larutan AB mix, sumbu flanel, dan peralatan ukur seperti pH meter dan TDS meter. Para peserta juga dibekali informasi mengenai kebutuhan nutrisi spesifik tanaman sayur seperti bayam, kangkung, caisim, pakcoy, dan selada agar tumbuh optimal.

“Kami ingin memperkenalkan metode tanam yang tidak hanya praktis, tapi juga bernilai ekonomi dan bisa diterapkan langsung oleh para ibu rumah tangga di lingkungan terbatas. Hidroponik wick system menjadi solusi urban farming yang sangat relevan,” ujar Josephine Carla Iswara, mahasiswi Fakultas Pertanian dari tim KKN-PPM UGM Saga Mandar 2025.

Antusiasme dari anggota KWT terlihat sepanjang kegiatan. Para peserta aktif bertanya, mencoba menanam menggunakan rockwool, dan berdiskusi mengenai peluang mengembangkan sayuran hidroponik sebagai sumber pangan alternatif sekaligus potensi usaha rumahan. Dengan metode penyemaian yang sederhana dan sistem perawatan yang minim, budidaya ini diharapkan dapat langsung dipraktikkan secara mandiri.

Panduan Praktis: Cara Menanam Sayuran Hidroponik Wick System

Untuk mendukung praktik mandiri setelah sosialisasi, tim KKN-PPM UGM Saga Mandar 2025 membagikan poster edukatif berisi langkah-langkah budidaya sayuran hidroponik wick system. Poster ini dirancang secara visual agar mudah dipahami, mencakup proses mulai dari penyemaian benih di rockwool, pemindahan ke netpot, hingga pemasangan sumbu pada larutan nutrisi AB mix.

Selain tahapan teknis, poster juga dilengkapi informasi kebutuhan pH dan ppm ideal untuk berbagai jenis sayuran seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, dan kangkung. Diharapkan, panduan ini dapat menjadi referensi praktis bagi anggota KWT Dusun Palludai untuk memulai budidaya hidroponik secara mandiri di rumah.

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Pasui

Kecamatan Buntu Batu

Kabupaten Enrekang

Provinsi Sulawesi Selatan

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia