Invalid Date
Dilihat 300 kali
Katumbangan Lemo, 29 Juli 2025 – Suasana kebersamaan dan semangat untuk memajukan sektor pertanian terpancar jelas dalam acara Musyawarah Kelompok Tani dan Syukuran Pasca Panen yang berlangsung di Sanggar Tani Samaturu Satu, Dusun Lemo 2, Desa Katumbangan Lemo. Kegiatan ini menjadi forum penting bagi petani dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi tantangan dan merumuskan solusi demi peningkatan hasil pertanian di desa.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Anggota Komisi 4 DPR RI Sulawesi Barat, Bapak Ajbar S.P.; perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR); Kepala Desa Katumbangan Lemo, Bapak Hasbi, S.P.; perwakilan DPP Kecamatan; Sekretaris PERPADI; Perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPT); Penyuluh Pertanian; perwakilan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S); Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT); anggota KWT; Babinsa serta tim KKN-PPM UGM Saga Mandar.
Dalam musyawarah, terungkap beberapa permasalahan krusial yang dihadapi petani Desa Katumbangan Lemo. Salah satu isu utama adalah adanya kegagalan panen di beberapa lahan akibat keterlambatan tanam, yang disebabkan oleh keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tidak memadai.
Bapak Hasbi, S.P. selaku Kepala Desa Katumbangan Lemo, menyampaikan bahwa dari total luas lahan Desa Katumbangan Lemo sekitar 533 hektar, sekitar 196 hektar di antaranya dimanfaatkan untuk usaha tani. Persoalan irigasi juga menjadi perhatian, di mana dari tujuh kelompok P3A yang ada, rata-rata masih memerlukan pembangunan jaringan irigasi sepanjang 1 kilometer, dengan beberapa titik yang belum terbangun. Rencana pembangunan di beberapa titik tahun ini diharapkan dapat mengantisipasi rembesan air dan memaksimalkan pengairan di persawahan. Selain itu, desa juga masih kekurangan alsintan, dengan baru tersedia 21 unit traktor dan masih membutuhkan sekitar 6-7 unit lagi.
Anggota Komisi 4 DPR RI, Bapak Ajbar S.P., menyoroti tiga masalah dasar pertanian di Polewali Mandar: irigasi yang belum memungkinkan untuk satu kali tanam secara optimal, alat pengolah tanah yang belum mencukupi, dan fasilitas pasca panen yang masih kurang. Beliau menekankan pentingnya kepemilikan alat pertanian oleh kelompok dan menghindari pungutan biaya. Bapak Ajbar juga menyampaikan rencana untuk mengalokasikan dua fasilitas pertanian ke Katumbangan Lemo serta akan mengupayakan pengiriman benih padi gratis untuk sekitar 18.000 hektar lahan di wilayah tersebut.
Diskusi juga mengemuka mengenai rencana kerja sama terkait pengendalian hama secara massal setelah pengolahan lahan pertama, serta usulan rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
Sesi tanya jawab menjadi ajang bagi petani untuk menyampaikan keluhan dan mendapatkan pencerahan:
Varietas Benih: Terkait benih padi MR 219 yang berkualitas namun legalitasnya dipertanyakan, disampaikan bahwa penggunaannya diperbolehkan namun perlu diselingi dengan varietas lain seperti Inpari 32 untuk keberlanjutan.
Penyaluran Pupuk Subsidi: Mekanisme penyaluran pupuk subsidi dibahas. Disampaikan bahwa penerima adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Adanya laporan penyalahgunaan oleh oknum bermodal diminta untuk dilaporkan.
Indikator Harga Padi: Pemerintah menetapkan harga berdasarkan daya produksi; panen nasional yang meningkat tahun ini menjadi salah satu indikator harga.
Kualitas Padi Panen: Dijelaskan bahwa teknologi combine harvester menghasilkan padi yang lebih bersih dan terpisah dibandingkan dengan metode tradisional.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Bapak Ajbar S.P. juga mengajak lima anak muda dari Katumbangan Lemo untuk dikirim ke Jawa guna mempelajari teknik pembibitan dan benih unggul. Selain itu, akan ada undangan khusus bagi perwakilan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai pengembangan pertanian di Desa Katumbangan Lemo.
Acara musyawarah dan syukuran ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, petani, dan akademisi dalam mengidentifikasi masalah serta merumuskan solusi konkret demi pertanian yang lebih maju dan sejahtera di Desa Katumbangan Lemo.
Bagikan:
Desa Katumbangan Lemo
Kecamatan Campalagian
Kabupaten Polewali Mandar
Provinsi Sulawesi Barat
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini